Jangan sampai salah membedakan pasar uang dan pasar modal. Meski sekilas terlihat sama, dua istilah ini memiliki perbedaan yang sangat kentara.
Sebagai investor, baik baru maupun pemula, Anda harus mengenali perbedaan tersebut secara rinci agar bisa berinvestasi dengan lebih mantap.
Kami akan membahas perbedaan keduanya dalam artikel ini, selamat menyimak.
Daftar perbedaan pasar uang dan pasar modal
Berikut ini adalah beberapa komponen yang menjadi pembeda antara kedua sub-pasar finansial market tersebut:
1. Definisi
Untuk memahami perbedaan keduanya dengan mudah, Anda bisa memulainya dari pengertian.
Pasar uang merupakan pertemuan antara pemilik dana dengan nasabah yang dihubungkan langsung oleh broker. Penawaran dalam pasar uang biasanya melibatkan surat berharga dengan durasi atau jangka waktu yang pendek.
Sementara itu, pasar modal adalah tempat diperjualbelikannya instrumen keuangan jangka panjang. Contohnya surat utang, reksadana, dll.
Pasar modal inilah yang dijadikan sebagai solusi buat pendanaan perusahaan hingga badan pemerintahan.
2. Tempat aktivitas
Pasar modal dulunya dilakukan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang kini dikenal dengan sebutan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bertempat di Jakarta.
Sementara itu, pasar uang tidak memiliki tempat khusus. Maksudnya, seluruh transaksinya tidak membutuhkan tempat fisik karena bisa dilakukan secara virtual.
3. Instrumen
Perbedaan pasar modal dan pasar uang yang paling kentara berikutnya adalah dari segi instrumen yang digunakan sebagai komoditi.
Instrumen yang menjadi komoditi di pasar uang adalah:
- Sertifikat bank Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Jangka waktunya biasanya 1 sampai 3 bulan.
- Surat berharga pasar uang, yakni surat utang nasabah pada bank dengan jangka waktu yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
- Sertifikat deposito, bentuknya seperti deposito simpanan namun tanpa pemilik sehingga bisa diperjualbelikan. Dalam sertifikat deposito, tersedia info yang menyatakan jumlah depositonya, jangka waktu jatuh tempo, dan suku bunga.
- Call Money, yakni instrumen hutang dengan sistem sebrakan dengan jangka waktunya hanya sekitar 1 – 7 hari saja.
- Produk lain seperti Bank’s Acceptance, NCD, dan yang lainnya.
Sementara itu, instrumen yang dapat diperjualbelikan di pasar modal adalah:
- Obligasi, yakni surat hutang. Biasanya jatuh temponya di atas 1 tahun. Perusahaan yang menjual obligasi menerbitkan surat atau sertifikat yang menyatakan bahwa ada pinjaman dengan syarat tertentu.
- Reksadana, khususnya rekasadana campuran dan reksadana saham. Anda bisa pilih reksadana terbaik jika ingin mencoba instrumen investasi ini.
- Saham (stock), yakni sebuah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan.
- Derivatif, yakni surat berharga yang merupakan turunan dari obligasi dan saham.
Sebagai investor, sudah sewajarnya Anda mengerti masing-masing instrumen investasi di atas agar makin yakin dan sukses dalam berinvestasi.
Apabila Anda membutuhkan dana untuk mulai membuka usaha sehingga keuntungannya bisa dikumpulkan buat investasi, kami bersedia membantu.
Baca Juga:
Dapatkan Pinjaman Dana Tunai Saat Anda Membutuhkannya
4. Pelaku/pemegang otoritas tertinggi
Pelaku yang ada di keduanya juga berbeda, khususnya pada pemegang otoritas tertinggi. Hal ini menjadi salah satu perbedaan yang sangat mendasar dan makin membuat perbedaan keduanya menjadi sangat jelas.
Pemegang otoritas tertinggi di pasar modal adalah Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Di sini, OJK berpartner langsung dengan Bursa Efek Indonesia atau BEI.
BEI sendiri memiliki tanggung jawab atas semua regulasi, administrasi, hingga kontrol pada setiap kegiatan yang terjadi di bursa.
Sementara itu, otoritas tertinggi pasar uang dipegang langsung oleh Bank Indonesia atau BI. Di sini, BI memiliki wewenang untuk membuat izin, mengembangkan, mengatur, dan melakukan pengawasan pada setiap aktivitas yang terjadi.
5. Jangka waktu
Sudah disinggung di atas bahwa dua sub-pasar finansial market ini berbeda dalam hal jangka waktu investasinya. Dijelaskan bahwa market uang memiliki jangka waktu yang lebih pendek, yakni kurang dari satu tahun. Sedangkan market modal memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang.
Karena jangka waktunya lebih panjang, maka kans dana tersebut mengalami kenaikan, penurunan, dan mengikuti stabilitas ekonomi global juga jauh lebih banyak.
6. Risiko dan profit
Dalam dunia investasi, profit dan risiko memang menjadi dua istilah yang tidak terpisahkan. Bagaimanapun, seseorang yang menginvestasikan uang atau hartanya tentu ingin mendapatkan imbal hasil (profit) yang tinggi. Namun, keberadaan profit ini selalu diimbangi dengan adanya risiko.
Kaitannya dengan imbal hasil atau return yang didapatkan dari market modal dan uang, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Pada market uang, imbal hasil yang akan didapatkan dari investasinya biasanya tidak terlalu besar. Atau justru cenderung rendah.
Pasalnya, jangka waktu investasi di pasar uang juga pendek atau terbatas, tak sepanjang di market modal.
Sebaliknya, dengan menginvestasikan dana di market modal, Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan return yang lebih tinggi. Pasalnya, jangka waktu investasinya jauh lebih panjang dan Anda pun leluasa untuk memilih instrumennya.
Soal besaran imbal hasilnya nanti tetap bergantung pada jumlah dana yang diinvestasikan. Semakin besar dananya, maka semakin besar pula kans untuk mendapatkan imbal hasilnya. Artinya, semakin besar dana yang diinvestasikan, semakin besar pula laba yang akan didapatkan.
Dengan kata lain, ada perbedaan yang cukup signifikan saat Anda menginvestasikan sejumlah uang Rp 50.000.000,- dengan Rp 200.000.000,-.
Namun, perlu diingat bahwa nilai return selalu berbanding lurus dengan risikonya. Apa pun instrumen yang Anda pilih.
Maksudnya, semakin tinggi persentase imbal hasil yang akan diperoleh, maka semakin tinggi pula risiko yang akan membayanginya.
Di sini berarti pasar uang yang memiliki imbal hasil rendah jelas memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar modal.
Apabila yang Anda butuhkan adalah pinjaman dana tunai cepat untuk memenuhi segala kebutuhan apa saja, kami siap membantu.
Baca Juga:
Butuh Dana Tunai Cepat? Dapatkan Sekarang Juga
7. Mekanisme pasar
Jika dilihat dari mekanisme pasarnya, maka pasar modal terlihat jauh lebih kompleks dibandingkan pasar uang. Pasalnya, di pasar modal, para emiten harus melakukan penawaran umum. Dengan kata lain, emiten yang tergabung haruslah perusahaan yang sudah go public.
Selain itu, pelaku lainnya juga harus mengamati kondisi pasar agar bisa melihat bagaimana kondisi saham yang ditawarkan oleh para emiten.
Dengan keterbukaan informasi dari emiten mengenai saham mereka, investor juga jauh lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk membeli atau tidak saham tersebut. Selain itu, investor juga akan lebih tahu mau menempatkan dananya di instrumen investasi apa dan di perusahaan mana.
Sebaliknya, mekanisme pasar uang jauh lebih simpel. Di sini, prosesnya dilakukan seperti jual beli biasa atau pada umumnya. Di mana pihak dengan dana lebih atau investor bertemu langsung dengan pihak yang membutuhkan dana.
Apabila kedua belah pihak, yakni investor dan pihak yang butuh dana sudah mencapai kesepakatan, maka transaksi pun akan selesai.
Itulah perbedaan mendasar antara pasar uang dan pasar modal. Apabila Anda berminat investasi tapi belum punya dananya, silakan ajukan pinjaman dulu kepada kami untuk mengembangkan usaha dan menginvestasikan uangnya di kemudian hari saat laba usaha sudah terkumpul banyak.
Pinjaman Dana BFI Finance
Pinjaman dana BFI Finance adalah pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB Mobil, Motor dan Sertifikat Rumah.
Anda butuh dana cepat untuk kebutuhan pribadi atau usaha dan lainnya? Dapatkan dana tunai cepat di BFI Finance!