Equity crowdfunding mungkin masih asing buat sebagian orang. Tapi, kalau Anda pebisnis baru, mengenalinya adalah satu kewajiban.
Istilah ini sering disingkat dengan ECF dan sangat bermanfaat buat para pebisnis pemula yang membutuhkan modal tapi tidak bankable. Misalnya saja tidak punya agunan atau tidak bisa melengkapi persyaratan yang ditetapkan banknya.
Kami akan membahas lengkap mengenai ECF dalam artikel ini. Selamat menyimak.
Apa itu Equity Crowdfunding?
Jika dipecah per kata pada istilah equity crowdfunding, maka equity berarti modal, sedangkan crowd merupakan ramai atau beramai-ramai, dan funding adalah pendanaan.
Apabila digabung menjadi satu, ECF memiliki arti sebagai sebuah modal yang dihasilkan dari pendanaan secara bersama-sama. Singkatnya, ECF diartikan sebagai layanan urun dana untuk permodalan.
Pengertian ECF secara detail adalah suatu konsep atau wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana secara beramai-ramai untuk kemudian diteruskan kepada yang membutuhkan dalam bentuk modal.
Singkatnya, ECF adalah perantara antara pemilik usaha yang mau mendapatkan modal dengan para pemilik dana yang mau memiliki usaha.
Perbedaan ECF dengan layanan lain yang serupa
Lantas, apa yang membedakan layanan urun dana ini dengan layanan lainnya? Yang menjadi salah satu ciri khusus ECF adalah pemilik usahanya. Di sini, pemilik usaha yang dituju adalah mereka yang punya usaha kecil atau UMKM.
Dengan kata lain, pendanaan ini memang dikhususkan buat para pemilik usaha kecil yang kadang kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dari para pemodal besar.
Jadi, kalau Anda punya dana lebih dan ingin membuka usaha tapi tidak cukup untuk membuat usaha tersebut, sebaiknya diikutkan ke ECF saja. Nanti bisa sekalian membuka usaha yang sama bersama investor-investor lain yang punya tujuan sama.
Sebaliknya, jika Anda adalah pemilik bisnis kecil yang kesulitan mencari pinjaman, carilah channel ECF karena sampai sekarang pilihannya tak cukup banyak.
Bahkan, menurut situs OJK, per 2019, baru 2 perusahaan penyelenggara urun dana ini yang sudah mengantongi izin dari otoritas jasa keuangan.
Apabila Anda kesulitan mendapatkan informasi mengenai layanan equity crowdfunding, kami punya solusi lain. Yaitu dengan meminjam dana kepada kami. Syaratnya juga mudah dan sangat cocok buat pemilik bisnis UMKM.
Baca Juga:
Dapatkan Pinjaman Dana Tunai Saat Anda Membutuhkannya
Contoh equity crowdfunding Indonesia
Sebagaimana disampaikan di atas, ada dua contoh perusahaan yang kini mengantongi izin OJK untuk melakukan layanan ini. Berikut ini adalah dua nama perusahaan tersebut:
Bizhare
Merupakan layanan urun dana berbasis online yang lengkap dan mudah. Dengan tagline “Investing Business Together”, Anda bisa memanfaatkan platform ECF yang ditawarkan oleh Bizhare.
Di sini, para pemilik usaha dan modal bisa bertemu untuk saling menguntungkan satu sama lain.
Bizhare juga menawarkan fasilitas dan kemudahan yang sangat layak untuk dicoba. Salah satunya adalah kemudahan bertransaksi melalui GoPay dan metode pembayaran yang mudah lainnya.
Bizhare menjadi solusi yang cukup pas buat para karyawan yang ingin punya usaha tanpa perlu resign terlebih dulu.
Santara
Santara menjadi pilihan banyak perusahaan dan investor yang ingin punya bisnis. Situs online ini menyediakan informasi yang jelas mengenai jangka waktu pendanaan, sisa waktu, hingga jumlah pendanaannya.
Sampai saat ini, hampir 100 bisnis telah terdaftar di Santara dengan jumlah bisnis yang mendaftar mencapai 6 ribuan.
Itulah dua pilihan perusahaan yang membuka kesempatan ECF untuk masyarakat. Apabila yang Anda butuhkan adalah dana tunai cepat, silakan langsung hubungi kami untuk meminjam uang.
Baca Juga:
Butuh Dana Tunai Cepat? Dapatkan Sekarang Juga
3 Pihak terkait yang ada di ECF
Ada 3 pihak yang terkait dengan ECF dan bertindak sebagai pelaku penting, berikut ini ulasannya:
- Penyelenggara, yakni mereka yang menjadi perantara antara pemilik bisnis dan pemodal, sebagai perantara penjualan saham. Penyelenggara inilah yang memiliki platform ECF. Contohnya adalah Bizhare dan Santara.
- Pemodal, yakni mereka yang menanamkan modal atau membeli saham melalui penyelenggara.
- Penerbit, yaitu mereka yang membutuhkan pendanaan untuk bisnisnya sehingga mau menawarkan saham kepada masyarakat luas. Kita juga menyebutkan dengan sebutan pemilik bisnis.
Masing-masing pihak memiliki peran masing-masing dan harus bekerja sama dengan baik sehingga muncul rasa percaya dan bisa saling menguntungkan.
Alur singkat equity crowdfunding
Jika Anda tertarik dengan ECF, maka tak ada salahnya untuk mengenali konsep layanan ini secara lebih detail.
Berikut ini kami sajikan alur singkat dan sederhana terjadinya layanan urun dana ini:
- Pihak penyelenggara atau ECF membuka kesempatan kepada para pebisnis untuk membuka kesempatan penanaman modal.
- Pihak penerbit (pemilik usaha) akan mendaftarkan usahanya kepada penyelenggara.
- Penyelenggara akan melakukan analisa ketat, hingga membuat proyeksi usahanya. Mereka juga sekalian menyeleksi bisnisnya pada tahap ini.
- Pihak penyelenggara akan menampilkan bisnis terpilih di situsnya lengkap dengan dana yang dibutuhkan, jangka waktu, dan informasi dana yang sudah terkumpul.
- Pada saat ditampilkan, pihak pemodal bisa menanamkan modalnya melalui situs ECF.
- Apabila dananya sudah terpenuhi dan administrasi sudah diselesaikan dengan baik, maka dana tersebut akan dilanjutkan kepada pemilik usaha.
- Jika pemodal mau menjual sahamnya, mereka tinggal menunggu waktu setahun setelah penanaman modal pertama kali. Biasanya, mereka diberikan kesempatan 2 kali dalam setahun untuk melakukan transaksi jual beli ini.
- Pemodal berhak atas dividen atas modal yang sudah ditanamkan berdasarkan keputusan RUPS.
Itulah alur singkat mengalirnya modal atau dana hingga menghasilkan keuntungan buat masing-masing pihak.
Keuntungan atau kelebihan equity crowfunding
Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh ECF:
- Pemilik usaha akan mendapatkan modal yang selama ini mereka inginkan sehingga dapat mengembangkan usahanya secara lebih leluasa.
- Pihak pemilik bisnis juga bisa mengelola dananya tanpa perlu memikirkan angsuran bulanan yang kadang terasa mencekik buat para pelaku UMKM. Artinya, seluruh dananya bisa dimaksimalkan dengan baik untuk pengembangan bisnis.
- Pemodal memiliki kesempatan untuk ikut memiliki bisnis tanpa perlu mengeluarkan effort yang besar, cukup modal uang saja.
- Adanya capital gain dan dividen buat para pemodal.
- Keuntungan yang didapatkan sesuai dengan performa bisnisnya. Jika sedang untung maka akan dibagi bersama, begitu juga dengan ruginya. Jadi, semuanya akan ditanggung bersama.
- Pihak penyelenggara juga akan mendapatkan keuntungan dengan makin terkenal dan menghasilkan uang.
Itulah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari program equity crowdfunding ini.
Risiko program equity crowdfunding
Ada keuntungan, tentu ada risiko yang mungkin akan dihadapi. Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin dihadapi:
- Risiko usaha. Lebih tepatnya berkaitan dengan keberlanjutan usaha yang sahamnya dibeli oleh pihak pemodal. Pihak pemodal harus siap kehilangan dananya karena ini merupakan bentuk investasi murni.
- Adanya risiko likuiditas. Di mana hanya ada dua kali kesempatan untuk melakukan jual beli saham.
- Metode ini bukanlah aplikasi penghasil uang, jadi ada kemungkinan adanya kelangkaan pembagian dividen akibat performa bisnis yang tidak selalu bagus.
- Kegagalan sistem elektronik khusus untuk usaha pengembangan digital.
- Adanya kemungkinan investasi yang berjalan tak sesuai harapan.
Demikian ulasan singkat mengenai equity crowdfunding. Apabila Anda punya bisnis dan ingin mengembangkannya lewat jalan lain, silakan ajukan pinjaman kepada kami sekarang.
Pinjaman Dana BFI Finance
Pinjaman dana BFI Finance adalah pinjaman multiguna dengan jaminan BPKB Mobil, Motor dan Sertifikat Rumah.
Anda butuh dana cepat untuk kebutuhan pribadi atau usaha dan lainnya? Dapatkan dana tunai cepat di BFI Finance!
Sumber:
https://www.bizhare.id/
https://santara.co.id/